Perang Salib
I.
Pendahuluan
Pada pertemuan
sebelumnya kita telah membahas tentang Peradaban Gereja di Wilayah Timur dalam
konteks perjumpaan dengan Islam abad ke-7 sampai abad ke-11.Namun
pada kesempatan kali ini,kami dari para penyaji akan mempresentasekan dari
hasil diskusi kami mengenai Perang Salib. Latar belakang yang menyebabakan
terjadinya perang,serta dampak setelah terjadinya perang salib begitu juga
dengan proses terjadinya Perang Salib. Maka besar harapan kami bahwa sajian
kami pada kali ini juga bisa bermanfaat bagi kita semua.
II.
Pembahasan
2.1.
Definisi Perang Salib
Dalam Kamus Sejarah Gereja, Perang Salib
adalah suatu perang yang dilaksanakan oleh orang Kristen Barat untuk merebut
kembali tanah suci dari kekuasaan Islam Turki.Perang Salib dimulai pada tahun
1095 dan berakhir pada tahun 1270.[1]
Perang Salib, yang namanya diambil dari tanda salib di perisai dan bendera
tentara Kristen, merupakan serangkaian ekspedisi militer selama dua abad lebih,
yang mula-mula berhasil mencapai tujuan tetapi akhirnya gagal. Perang Salib
merupakan lembaran hitam dalam sejarah Kekristenan.[2]Perang salib yang diadakan atas dukungan dan dorongan
para Paus. Perang Salib ini bertujuan merebut Palestina,khususnya kota Yerusalem dari tangan
Islam.Namun tidak sulit untuk dibayangkan bahwa tujuan dari rohani maupun
poliik yaitu,memperluas kuasa Paus di Eropa Timur.[3] Perang
salib ini bukanlah perang Gereja Kristen melawan Islam,melainkan perang oleh
orang-orang Kristen di Eropa Barat dilancarkan melawan Islam.[4]
2.2.
Latar Belakang Perang Salib
Perang Salib mulai
di Spanyol. Perang tersebut merupakan perang pembebasan; agama bukan faktor
utama didalamya,orang Eropa Barat berpaling ke usaha hemat yang lebih mulia,yakni
pembebasan Tanah Suci,Palestiana,dari kekuasaan orang Islam.Perang Salib
bukanlah perang antara umat Kristen dengan umat Islam,melainkan perang antara “Peranggi” dan
Turki.[5]
Umat Kristen dan umat Islam hidup
berdampingan secara damai di daerah Timur Tengah selama beberapa abad.[6]Permulaan
abad ketujuh, Islam mulai menyerang daerah-daerah di luar Arabia.Ancaman dari pihak
Islam sangat terasa oleh Gereja,terutama oleh Gereja di kekaisaran Romawi
Timur.Banyak daerah Kristen di Timur Tengah dan Afrika Utara diserbu oleh
tentara Islam.Juga Gereja di Eropa Barat diancam,sebab Islam menyerbu
semenanjung Iberia,sedangkan di Barat batas antara dunia Islam dan Kristen
stabil.[7]Kira-kira
pada tahun 1070 Palestina,Siria dan Asia Kecil jatuh kedalam tangan orang
Turki.Bangsa yang beragama Islam itu juga mengancam kebudayaan dan agama Islam
di Eropa,orang-orang Kristen yang mengunjungi tempat-tempat suci di
Palestina,sangat diganggu dan disiksa oleh orang Turki itu.[8]Pada
abad ke-11 Khalifat Arab maupun Kekaisaran Romawi Timur terancam oleh
orang-orang Turki dari Asia Tengah, yang kebudayaannya sudah masuk Islam.Sama
seperti bangsa Eropa Barat pada zaman itu, mereka adalah bangsa yang biadab
yang suka berperang.Kaisar Konstantinopel meminta bala bantuan dari Eropa Barat
untuk melawan orang-orang Turki itu.Mereka datang (1096), tetapi tidak hanya
untuk menyelamatkan negeri ortodoks Timur itu.Tujuan yang utama adalah untuk
merebut kembali tanah suci.
Jadi
Perang Salib itu memang mempunyai latar belakang Agama.Akan tetapi Kekaisaran
Romawi Timur dan Khalifat Arab telah belajar untuk saling menghormati dan untuk
memandang peperangan antara mereka sebagai perkara yang tidak menyangkut Agama.
Yang melancarkan perang agama itu adalah dua
bangsa biadab, yang suka berperang, yaitu German (yang oleh orang Timur pada zamanitu
sering disebut Peranggi
).[9]
2.3.Motivasi
Dalam Perang Salib
Beraneka jenis motivasi terlihat diantara beberapa pangeran
pada Perang Salib I. Menurut Dr. William R. Cannon, Pangeran Hugh dari
Vermandois, kemungkinan besar pergi berperang demi hasrat kenikmatan bertualang
(glory). Sedangkan Godfrey dari Bouillon, merasa bersalah atas perbuatan
dosanya, sehingga motivasinya untuk pergi berperang ke tanah suci ialah demi
menyucikan diri dari dosa-dosanya, sesuai jaminan Urbanus II (guilt). Lain lagi
dengan Baldwin, karena ia tidak memiliki tanah atau warisan yang bagus,
kepergiannya ke Timur ialah demi mengejar pampasan perang, berupa lahan tanah
yang luas. Sedangkan Raymond dari Toulose yang dahulu berperang melawan bangsa
Mora tau Islam adalah rela pergi demi untuk kemuliaan Kristus.Namun, dia juga
termotivasi hasrat untuk menjadi penghulu Laskar Salib.[10]
2.4.Proses
Terjadinya Perang Salib
2.4.1.
Perang
Salib I (1095- 1270)
Perang salib pertama dimulai pada tahun 1095.Paus Urbanus
mengadakan konsili di Klermont yang membakar semangat orang Kristen Eropa untuk
maju berperang merebut tanah suci.[11]Pada
Agustus 1096 tentara Salib berangkat dari Klermont dan diikuti oleh tentara
Salib dari daerah lainnya. Pemimpin mereka adalah Godfrey dari Boullion,
Raymond dari Toulouse, Uskup Adnemaar dari La Puy sebagai wakil Paus, Bohemund
dari Taranto, Robert dari Normandia, Robert dari Flanders, dan Stephen dari
Blois. Jumlah tentara Salib berkisar antara 60.000 hingga 100.000 orang. Pada tahun 1097 mereka
tiba di Konstantinopel dan mereka merebut Antiokhia, pada tahun 1098.Ketika tentara mengalahkan Yerusalem pada 15 Juli 1096,orang yang berziarah mengejar
orang-orang Islam sampai kedepan Bait Sulaiman,orang-orang Islam bersembunyi
dalam Bait dan sepanjang hari melakukan peperangan yang sengit sehingga darah mengalir di Bait Allah.Kemudian tentara
Salib menghancurkan kota,merampok harta,emas,perak,dan ternak.[12]
Yerusalem berhasil direbut pada tanggal 14 Juli 1099.Di Yerusalem didirikan sebuah Kerajaan
Latin Yerusalem. Godfrey dari Boulin diangkat menjadi raja Yerusalem namun ia
menolaknya. Ia memakai gelar Pelindung makam Suci.[13]
2.4.2.
Perang
Salib II (1147-1149)
Perang salib yang kedua ini dianjurkan oleh Bernhard dari
Clairvaux,sesudah kerajaan Edesa di Asia Kecil yang dibentuk pada masa Perang Salib
pertama, yang direbut pula oleh para musuh. Perang salib kedua ini berlangsung
dari tahun 1157-1149,tetapi tidak berhasil,sebab sudah lumpuh di kota Damaskus.[14] Perang salib kedua ini terjadi karena Edessa jatuh ke
tangan Islam pada tahun 1144.Tentara Salib kedua ini gagal mencapai tujuanya,Sultan
Saladin berhasil mempersatukan wilayah Islam mulai dari Mesir hingga Siria dan
berhasil menduduki Yerusalem.[15]Pada tahun 1187 Yerusalem direbut kembali oleh Sultan
Saladin dari Mesir.[16]Para
laskar mendirikan kerajaan yang dipimpin oleh raja-raja dan gubernur-gubernur
yang berkuasa secara feodal.Pemerintahan
mereka diperkuat oleh ordo-ordo keagamaan yang sekaligus ksatria militer
(kesatria Rumah Allah, Templars).Mereka
juga mengawali pendirian 8 keuskupan Agung dan 16 wilayah keuskupan, yang
menyertai pendirian keuskupan milik gereja-gereja Ortodoks-Yunani (gereja
pesaing).[17]
2.4.3.
Perang
Salib III ( 1189-1192)
Pada
perang salib (1189-1192
),kaum muslim yang semula tidak bersatu,berhasil dipersatukan dan bertambah
kuat dibawah kepemimpinan Saleh Uddin (Saladin),karena mampu mewujudkan
solidaritas,pasukan Muslim berhasil merebut kembali Kota Yerusalem.[18]Berkaitan dengan jatuhnya Yerusalem bantuan orang kristen
diminta lagi.Hal ini menyebabkan dimulainya perang salib ketiga raja-raja
Inggris(Richard Hatisinga),Perancis (Philip August), dan Jerman (Frederik
Barbarossa) Paus Innocentius menyeruakkan kepada pemimpin-pemimpin Eropa untuk
membebaskan Tanah Suci.Maka Frederick Barbarossa mati tenggelam.Philip Richard
bertengkar,sehingga Philip kembali ke Eropa.Richard kembali
pada tahun 1192.[19] Atas seruan Paus Gregorius VIII,ada tiga orang raja
Eropa sepakat mengadakan perjanjian damai dan bersatu pergi ke Tanah
Suci,dengan tujuan membebaskan kembali Yerusalem.[20]
2.4.4.
Perang
Salib IV (1202-1204)
Perang salib keempat pada tahun 1202-1204 dimulai oleh paus Innocentius III.Paus Innocentius III adalah seorang Paus pada
Abad Pertengahan yang berhasil melepaskan Gereja dari kekuasaan danpengawasan
pemerintahan duniawi(Negara).Nama aslinya adalah Lotario dei Conti di Segni.Ia
dilahirkan dalam sebuah keluarga bangsawan di Italia.Namun ia juga seorang yang
cakap sekali dan berambisi untuk menjadi pemimpin,bukan saja dalam
gereja,melainkan atas seluruh dunia.[21]
2.4.5.
Perang
Salib V (1212-1221)
Perang
ini dilancarkan pada tahun 1212, yang disebut juga dengan nama perang salib
anak-anak.Perang Salib ini dipimpin oleh Nicolas dari Jerman dan Steven dari
Perancis.[22]Ribuan
anak dari Jerman dan Prancis dikerahkan menjadi tentara salib.Banyak anak mati
dalam perjalanan, diculik dan dijual.[23]Tatkala
orang dewasa tak suka lagi berangkat ke Palestina, diusahakan lah perang salib
anak-anak saja, tetapi tiada yang sampai seorang pun anak itu yang sampai tanah
suci dari jumlah 30.000 anak.Kebanyakan mereka itu mati kelaparan atau jatuh
ketangan saudagar-saudagar budak.[24] Pengalaman tragis tersebut mewarnai lambang dari
cita-cita yang sangat idealistis dan sentimental tetapi kurang praktis yang
mewarnai pahlawan perang salib.[25]Dan
perang salib ini pun gagal.[26]
2.4.6.
Perang
Salib VI (1228-1229)
Perang salibkeenam ini yang berhasil (1228-1229) oleh Kaisar Fredrick II mendapat Yerusalem,Betlehem,Nazaret,namun
tahun 1244 Yerusalem jatuh ketangan orang Islam.[27]
Perang salib ini dilancarkan untuk menyerang Mesir sebagai pusat kekuasaan
Islam pada tahun 1219.[28]Yerusalem
hampir direbut,namun karena bantuan dari Frenderick II,kaisar Jerman Frederick
kembali merebut kota Yerusalem.[29]
2.4.7. Perang Salib VII (1248-1258)
Perang Salib ini dilancarkan oleh Federick II ketika ia tiba pada tahun
1228 di Yerusalem dan mengadakan perjanjian Al Kamil,yakni mengembalikan milik
orang kristen.Selama 15 tahun dan mengangkat dirinya sebagai raja Yerusalem
sambil bersahabat dengan pihak Islam.[30]
Namun kekuatan bersenjata Kristen telah semakin berkurang sehingga menyebabkan
Kejatuhan Kota Acre (Benteng Kristen terakhir ) ke tangan pasukan Muslim pada
tahun 1291.[31]
Pada tahun 1244,Yerusalem jatuh lagi kedalam tangan Islam.[32]
2.4.8.
Perang
Salib VIII (1268-1270)
Paus Innocentius IV sekali lagi melancarkan perang salib.Ini
merupakan Perang
Salib yang kedelapan yang dipimpin oleh Louis IX,seorang
raja Prancis.Pada tahun 1249 Damietta direbut.Akre dijadikan sebagai pusat
pertahanan selama empat tahun.Oleh karena terjadi kekacaauan di Prancis,Louis
IX kembali ke Prancis pada tahun 1254.[33]
2.5.
Tokoh-Tokoh Dalam Perang Salib
2.5.1.
Paus
Urbanus II (1095)[34]
Pada tahun 1088,seorang Perancis bernama Paus Urbanus II
menjadi Paus. Kepausannya itu ditandai dengan
raja Jerman, Henry IV-kelanjutan kebijakan pembaharuan oleh Gregorius VIII yang
tidak menghasilkan apa-apa.Paus yang baru ini tidak ingin meneruskan pertikaian
ini. Tetapi ia ingin menyatukan semua kerajaan Kristen. Ketika Kaisar Alexis
dari Konstantinopel meminta bantuan Paus melawan orang-orang Muslim Turki,
Urbanus melihat bahwa adanya musuh bersama ini akan mencapai tujuannya.
Pada tahun 1095 Urbanus mengadakan konsili Clermont. Yang
menyampaikan khotbah nya yang
menggerakkan : “Telah tersebar sebuah cerita mengerikan, sebuah golongan
terkutuk yang sama sekali diasingkan Allah telah menyerang tanah (negara) orang
Kristen dan memerangi penduduk setempat dengan pedang, menjarah dan membakar”.
Ia berseru : “Pisahkanlah daerah itu dari tangan bangsa yang jahat itu dan
jadikanlah sebagai milikmu”. “Deus vult!
Deus vult! (Allah menghendakinya)”, teriak para peserta.Ungkapan itu
menjadi slogan perang pasukan Perang Salib.Ketika para utusan Paus melintasi
Eropa untuk pergi ke Palestina mereka mendapatkan respon antusias dari peluang
Perancis dan Italia.Ada juga yang berpetualang merampas kembali tanah
perziarahan di Palestina yang telah jatuh ke tangan Muslim.Dalam perjalananya
menuju ke tanah suci, para tentara Perang Salib berhenti di Konstantinopel.
Bernard dilahirkan dari keluarga bangsawan di Fontaines,Prancis pada tahun
1090.Sejak kecil ia bercita-cita untuk menjadi seorang biarawan.Benard menjadi
tokoh gereja yang terkemuka di Eropa pada abad pertengahan.Benard juga
dipandang sebagai seseorang yang sangat gigih melawan ajaran sesat.Peristiwa
terakhir yang memperlihatkan perananya adalah mempropagandakan Perang Salib.Paus Eugeunis II memerintahkan Benard untuk
mempropagandakan Perang Salib berhubungan dengan jatuhnya Edessa,benteng
kekristenan terakhir di Palestina (1145).Kotbah-kotbah Perang Salib diadakan di
Prancis dan juga di Jerman oleh Benard.Tentara Salib ini dikalahkan di Damaskus
dan Benard kembali dengan kecewa.Benard meninggal di Clairvaux,20 Agustus 1153.
2.6.
Dampak Perang Salib
2.6.1.
Dampak
Positif
Tersebarnya kebudayaan Timur ke Eropa dan
lahirnya Ordo Ksatria, yaitu Ordo Hospitaller, Templar, dan Jerman atau
Teutonik.[36]Pada
zaman Perang Salib juga muncul beberapa ordo kesatria yang mengagabungkan
cita-cita rahib dan kesatria yaitu mereka tahkluk kepada tuntutan kerohanian.[37] Namun bagi umat Kristen pada umumnya Perang Salib itu mengandung arti rohani yang mulia dan dianggap
sebagai suatu kebajikan besar.[38]
2.6.2.
Dampak
Negatif
Perang Salib juga memiliki dampak negatif
seperti membuat jurang yang dalam antara Gereja Timur dengan Gereja Barat,
menimbulkan keretakan yang hebat dalam hubungan Islam dan Kristen serta
mempercepat runtuhnya kekaisaran Konstantinopel.[39]Perang
Salib gagal sama sekali. Perang salib tidak berhasil memenangi kembali tanah
perjanjian dan Kota suci Yerusalem.Namun
orang-orang Kristen pribumi menderita,sama seperti tetangganya Islam,karena
peperangan yang terus-menerus serta Perang Salib mendatangkan perpecahan antara Gereja Eropa Barat
dan Gereja Ortodoks Timur dan Kekaisaran Romawi dirusak orang-orang
Barat,sehingga mereka tidak dapat lagi menahan orang-orang Turki.[40]
Dan yang lebih memilukkan adalah,
ternyata Perang Salib telah menyebabkan beberapa tragedi berikut.
Ø Perpecahan Gereja Timur dan Barat
Sebelum terjadi
perang salib,Paus Leo IX dan uskup Michael Gerularius telah bertindak saling
mengucilkanpada tahun 1054. Dibalik peristiwa tersebut,yang tidak banyak
diketahui ialah bahwa kedua belak pihak itu sebetulnya masih memiliki harapan untuk berdamai.
Tetapi,setelah terjadi perang salib IV, harapan untuk penyatuan kembali kedua
belah pihak itu nyaris sudah tertutup sama sekali.
Ø Menguatnya permusuhan Islam dan
Kristen
Pada mulanya
hubungan Gereja-gereja Timur Tengah (Nestorian,Yakobit,Koptik,dan Armenian)
dengan Islam masih termasuk lumayan,sebab sesekali masih terlihat adanya
tanda-tanda persahabatan. Tetapi,setelah memasuki era Perang Salib sikap toleransi diantara kedua umat telah hilang,dan
berubah menjadi sikap curiga serta benci. Bahkan, bagi kalangan Islam,Perang
Salib tersebut telah menyiksa kenangan pahit yang masih terasa hingga era
sekarang. Akibatnya,aktivitas pemberitaan Injil ke dunia Islamsering tampak
dipersulit dan diperhamba.
Ø Munculnya sikap anti-Semit (Yahudi)
Salah satu tujuan
Perang Salib ialah untuk merebut kembali makam suci Yesus di Yerusalem.Tatkala
para militan Kristen teringat bahwa kaum Yahudi itulah yang “membunuh Kristus”,bangkitlah
fanatisme sempit yang bermaksud untuk meniadakan kaum Yahudi di Eropa.
Perang Salib dapat ditandai dengan adanya suatu fanatisme ganjil
yang memalukan,pembunuhan kaum Yahudi dan Muslim yang tidak bersalah,penghianatan terhadap
Gereja Timur dan pelbagai kebohongan tentang mereka,perselisihan serta
pertikaian diantara para pemimpin Perang Salib itu sendiri,dan motivasi yang
tidak murni serta hati yang bercabang.
III.
Kesimpulan
Kami dari para penyaji menyimpulkan bahwa Perang Salib
merupakan perang yang disebabkan oleh karenaterganggunya orang Kristen untuk berziarah ke Yerusalem di Eropa dan
juga karena Alexius Komnensus terancam di Turki.Sehingga
kaisar Konstantinopel mendukung adanya perang untuk merebut kembali Tanah Suci
dari Turki.Perang ini sangat mengakibatkan banyak pejuang yang meninggal dan
memperburuk keadaan hubungan antara Kekaisaran Romawi Barat dan Romawi
disebelah Timur.Bukan itu saja,namun kondisi orang Kristen pada saat itu sangat menderita akibat terjadinya peperangan yang terus
–menerus terjadi.Oleh sebab itu,Perang Salib juga memiliki keuntungan salah satunya yakni tersebar dan meluasnya
kebudayaan Timur di Eropa.
IV.
Daftar
Pustaka
Berkhof
H. dan I.H Enklaar, Sejarah Gereja,
Jakarta: BPKK-GM 2014
Curtis, KennethA., dkk, 100 Peristiwa Penting Dalam Sejarah
Kristen ,Jakarta:
BPK-GM, 2013
E.Culver Jonathan.,
Sejarah Gereja Umum, Bandung:Biji Sesawi,2013
F.D.Wellem, Riwayat
Hidup Singkat
Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja, Jakarta:Gunung Mulia,2011
Jonge,De Pembimbing Ke Dalam Sejarah Gereja,Jakarta:BPK-GM,2012
KristantoEddy,
Gagasan yang Menjadi Peristiwa, Yogyakarta:
Kanisius, 2002
Manurung
Manro Sartono, Rekaman Buku Catatan Pdt.
Berthalyna
tarigan, STT ABDI SABDA, 2014
Ruck
Anne, Sejarah Gereja Asia,
Jakarta:BPK-GM, 2006
S, Jonar Sejarah
Gereja Umum, Yogyakarta:Penerbit Andi,2014
Van DenEnd Th, Harta Dalam
Bejana, Jakarta:BPK-GM, 2009
Van Den End Th, Sejarah
Perjumpaan Gereja dan Islam, Jakarta:BPK-GM,1990
Wellem F. D., Kamus Sejarah Gereja, Jakarta:
BPK-GM,2011
[1] F. D. Wellem, Kamus Sejarah
Gereja, (Jakarta: BPK-GM,2011), 350
[2] Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia,
(Jakarta:BPK-GM, 2006), 73
[3]De
Jonge, Pembinbing ke dalam sejarah
Gereja,(Jakarta:BPK-GM,2012), 66
[4]Th
Van Den End, Sejarah Perjumpaan Gereja
dan Islam, (), 19
[5]Th
Van Den End, Harta Dalam Bejana,
(Jakarta:BPK-GM 2009),111
[6] Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia,
(Jakarta:BPK-GM, 2006), 71
[7] C.de.Jonge, Pembimbing ke dalam
Sejarah Gereja, (Jakarta:BPK-GM 1996), 62
[8] H.Berkhof dan I.H Enklaar,
Sejarah Gereja, (Jakarta: BPKK-GM 2014),
82
[9]Th
van den, Harta Dalam Bejana, (Jakarta:BPK-GM
2009),112
[11] F. D. Wellem, Kamus Sejarah
Gereja, (Jakarta: BPK-GM, 2006), 350-351
[12]Jonar
S, Sejarah Gereja Umum,(Yogyakarta:Penerbit
Andi,2014), 281
[13]F.D.Wellem,
Kamus Sejarah Gereja,(Jakarta:BPK-GM,2006),
351
[15]F.D.Wellem,
Kamus Sejarah Gereja,(Jakarta:BPK-GM,2006),
350
[16] H.Berkhof dan I.H Enklaar,
Sejarah Gereja, (Jakarta: BPKK-GM 2014),
83
[21]F.D.Wellem, Riwayat Hidup Singkat, (Jakarta:Gunung
Mulia,2011), 106
[25].Anne
Ruck, Sejarah Gereja
Asia,(Jakarta:BPK-GM,2008), 74
[28] F. D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, (Jakarta: BPK-GM, 2006), 352
[30]F.D.Wellem,
Kamus Sejarah Gereja,(Jakarta:BPK-GM,2006),
352
[32]F.D.Wellem, Kamus Sejarah Gereja, (Jakarta:BPK-GM,2006),352
[33]F.D.Wellem, Kamus Sejarah Gereja, (Jakarta:BPK-GM,2006),352-353
[35]F.D.Wellem,
Riwayat Hidup Singkat, (Jakarta:Gunung
Mulia,2011), 106
[40]Th.Van
Den ,Harta Dalam Bejana,(Jakarta:BPK-GM,2012),
114
No comments:
Post a Comment