Kitab Ulangan adalah
kitab yang ada di dalam Perjanjian Lama.Kitab tersebut juga sering dikenal atau
istilah dengan Kitab Taurat Musa. Diantara kelima Kitab Pentateukh tersebut,
Kitab Ulangan termasuk kitab taurat yang terakhir.Dalam kesempatan kali ini
kami para penyaji akan mencoba memaparkan tentang sejarah Kitab Ulangan,arti
nama,penulis dan waktu penulisan,dan gambaran isinya.Semoga bermanfaat serta
dapat menambah wawasan kita semua.
II.
Pembahasan
2.1.
Pengertian dan Makna Kitab Ulangan
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia bahwa Ulangan artinya sesuatu yang diulang-ulang atau ujian
untuk mengetahui kemampuan terhadap bagian pelajaran yang sudah diajarkan.[1]
Sehingga di Bahasa Indonesia Kitab Ulangan dinamakan demikian karena merupakan
pengulangan dari perjanjian antara Allah dan Israel, serta dalam Kitab Ulangan
yang disusun dalam bentuk pidato. Sebutan istilah kitabUlangan yang dikenakan
pada kitab kelima dari kitab-kitab taurat berasal dari bahasa Inggris ”Deuteronomy”,dari bentuk bahasa latin
yang mengikuti sebutan dalam Alkitab Perjanjian Lama yang berbahasa Yunani
(LXX), yaitu “Deuteronomian“ dimana
sebutan ini berarti pengulangan (hukum kedua).[2]Kitab
ini mencatat pemberian hukum yang kedua oleh Musa ketika ia mempersiapkan
bangsanya untuk memasuki milik pusaka yang sudah dijanjikan kepada mereka.Namun
Musa tidak sekedar mengulang hukum taurat ke generasi yang baru.Ia juga
menyampaikan bagaimana mereka harus menerapkan hukum tersebut kedalam kehidupan
baru mereka di negeri itu.[3]Kitab
Ulangan merupakan pengulangan (Ikhitisar) perjajian yang telah diadakan antara
umat Tuhan Allah dengan umat Israel menurut kitab Keluaran.Bagian pertama terdiri atasa dua pidato yang diucapkan Musa
di dataran Moab,sebagai persiapan bangsa Israel yang akan menyerberangi sungai
Yordan dan menduduki tanah kanaan.Pidato yang pertama mengingatkan Israel akan
pengalaman-pengalaman mereka selama 40 tahun terakhir,sebagai latar belakang
pesan dan nasihat yang akan disamapaikan dalam pidato yang kedua.Tema utama
pidato yang kedua ialah bahwa Allah sudah menyelamatkan bangsa Israel dan
mengikat perjanjian dengan mereka.Dia sudah menggenapi dua unsur janjinya
kepada Abraham:Keturunan (Ul.10:22) dan hubungan istmewa dengan Allah (Ul.7:6-9).[4]Kitab
Ulangan adalah kitab pembaharuan perjanjian.[5]Kitab
ini mengemukakan tema perjanjian Allah dengan Israel.[6]
2.2.Latar Belakang Kitab
Ulangan
Latar belakang Kitab
Ulangan meliputi fakta-baku, yakni:
1. Prakata
yang menperkenalkan pembicaraan biasanya raja yang berkuasa,pemrakarsa fakta
itu.
2. Prolong
sejarah yang menekankan kebikajakan dan kekuasaan penguasa itu.
3. Ketetapan
yang memerincikan apa yang diharapkan dari raja bawahan itu.
4. Pernyataan
mengenai pengunjukan dokumen,tempat penyimpanan,atau syarat-syarat dibaca
secara berkala.
5. Daftar
saksi-saksi,biasanya ilahi-ilahi
6. Kutukan
yang dinyatakan oleh ilahi-ilahi itu sesuai dengsn pelaksanaan ilahi itu
Di Kitab Ulangan Tuhan
memperkenalakan raja yang berkuasa dan pemerakarasa perjanjian.Prolong sejarah
mengisahkan kembali sebagaimana Tuhan telah membawa kaum Israel keluar dari
Mesir,menyatakan diri-Nya di Sinai dan memebawa mereka ke negeri yang sudah
dijanjika-Nya pada Abraham,nenek moyang mereka.[7]
Kitab 2 Raja-raja
bercerita tentang pembaharuan penting di Israel pada tahun 621 SM(2Raj.22:23).Pada
waktu Bait Allah di Yerusalem sedang diperbaiki,para pekerja menemukan sebuah
gulungan taurat. Ketika Yosia,rajaYehuda,mendengar isi kitab itu,ia
merobek-robek pakainya karena sedih dan memanggil semua pemimpin bangasa.Yosia
menyadari bahwa bangsanya sudah tidak mematuhi hukum Tuhan.Jadi,ia
memerintahkan agar diadakan pembaharuan-pembaharuan bedasarkan kitab hukum
itu,meliputi penghacuran itu,tempat-tempat pemujaan,dan tempat-tempat tinggi
untuk memuja ilahi-ilahi selain Tuhan Allah Israel.Banyak pakar percaya bahwa
kitab hukum yang ditemukan itu adalah kitab Ulangan atau setidaknya bagian
tengahya(Ul.12-26).[8]
2.3.
Penulis Kitab
Ada seorang ahli yang
bernama I.J.Chairs mengatakan bahwa kitab ulangan bukanlah Musa penulisnya
karena bahan-bahan penulisnya mencerminkan keadaan setelah zaman Musa.[9]Satu
alasan yang menyebabakan para pakar tidak mempertahankan hubungan Musa dengan
kitab ini adalah karena kitab ulanganmegajarkan bahwa penyembahaan harus
dipusatkan pada satu tempat ibadah(Ul.12).Ditegaskan bahwa pemusatan ibadah
sedemikian tidak mungkin dipersoalkan sebelum bait suci didirikan di
Yerusalem.Tidak ada bukti sejarah mengenai perhatian sesungguhnya terhadap
pemusatan ibadah sampai pada masa Yosiaatau pada masa pemerintakan Hizkia.Keberatan
ini menyebabkan mereka menolak kemungkinan bahwa Musa sudah mengantisipasi
soal-soal yang berhubungan dengan pemerintahan raja yang telah ditangani.[10]Namun
tradisi orang Yahudi dan Tradisi orang Samaria setuju bahwa Kitab Ulangan
ditulis oleh Musa, dalam (Ul.1:5) dikatakan bahwa Musa menguraikan Hukum
Taurat,lalu menuliskan dan menyerahkanya kepada orang-orang Lewi (Ul.31:9).[11]Kitab
ini berasal dari Musa sipemberi hukum (Kel 24:12) dan nabi (Ul.34:10).Kitabini
menceritakan kematian Musa (34:1-12),isinya menceritakan proses editorial
pemahaman,sehingga tradisi lama
dijadikan relevan dengan perubahan-perubahan situasi historis.Hal ini merupakan
usaha untuk mempertahankan vitallitas ibadah Ibrani(Ul.6:13-15) dan
tuntutan-tuntutan keadilan para nabi (Ul.15;1-18).[12]
2.4.
Penulisan
dan Waktu Penulisan
Tidak jelas dari mana
asal kitab hukum itu dan bagaimana sampai tersimpan di Bait Allah. Beberapa
pakar berpendapat bahwa tulisan-tulisan kuno itu dibawa ke Yerusalem oleh para
imam keturunan Lewi yang melarikan diri dari penganiayaan Asyur di utara semasa
pemerintahan Manasye (687-642 SM). Meski banyak dari bahan kitab itu mungkin
berasal dari zaman Musa, Kitab Ulangan dalam bentuknya yang sekarang, mungkin
ditulis oleh para ahli kitab yang hidup berabad-abad kemudian.[13]
Menurut Teori Graf-Wellhausen tentang komposisi Pentateukh, ada empat sumber
yang disebut J,E,D dan P. Sumber D adalah bagian utama kitab Ulangan. Pada
tahun ke-18 pemerintahan Raja Yosia dari Yehuda (612 sM), para pekerja yang
memeperbaiki Rumah Allah menemukan” kitab Taurat”. Ketika kitab itu dibaca di
hadapan raja, ia mengoyakkan pakainya,mengakui bahwa rakyatynya tidak menaati
firman Allah yang terdapat pada kitab itu, lalu mulailah pembaharuan agama(2Raj
22-23).[14]
Penghimpunan tulisan
ini telah ditentukan berasal dari abad ke-7 SM,namun cerita dalam kitab
Deutoronomis 2Raja-raja 25 mengenai pelepasan dari Yoyakim dari penjara
menyiratkan bahwa waktu publikasi finalnya setelah 561 SM.[15]Waktu
penulisan kitab ini telah dikemukakan sebagai salah satu hasil kritik historis
yang paling pasti. Kitab Ulangan kemungkinan ditulis pada abad ke-8 SM.Menurut
beberapa ahli kitab ini ditulis pada zaman pemerintahan Raja Hizkia.Namun ada
hal yang menyatakan bahwa Kitab Ulangan ini disusun tidak lama setelah kitab
ini ditemukan pada tahun 621 SM.Yaitu pada pembuangan Yosia(2 Raja-raja 22-23).[16]
2.2.Tujuan dan Pesan Kitab
Ulangan
Sebagian Kitab Ulangan
merupakan hukum dan sebagian yang lain merupakan nubuat.Tujuan kitab tersebut
adalah membawa seluruh kehidupan umat Israel untuk taat kepada Allah dan
bersyukur atas pekerjaan-Nya yang besar dalam sejarah Israel (Ul.16:3).[17]Ulangan
dimaksudkan untuk merumuskan ketaatan dan mendorong ketaatan, memeberikan
pemahaman yang lebih luas mengenai perjanjian yang diadakan antar Israel dengan
Tuhan di Sinai.Secara lebih khusus tujuannya untuk menghadapi semangat hukum.Adapun
pesan Kitab Ulangan adalah pesan hukum dan pesan perjanjian. Sudah lama pesan
ini disampaikan oleh orang-orang Yahudi (6:4-9), tetapi diringkas dalam (10:12-13).[18]
Didalam kitab ulangan
terdapat gari-garis besar sebagai berikut:
Prakata(Ul 1:1 – 5)
Amanat pertama :
perbuatan Allah (Ul 1:6 – 4:40)
Ringkasan
sejarah firman Allah (Ul 1:6 – 3:29)
Kewajiban-kewajiban
Israel terhadap Allah (Ul 4:1 – 40)
Penunjukan kota-kota perlindungan
(Ul 4:44 – 26:19)
Syarat-syarat perjanjian (Ul 4:44 –
11:32)
Prakata (Ul 4:44 – 49)
Dasa titah (Ul 5:1 – 21)
Pertemuan dengan Allah (Ul 5:22 – 33)
Perintah yang utama (Ul
6)
Tanah
perjanjian dan masalah – masalahnya (Ul 7)
Pelajaran
dari perbuatan Allah dan respon israel (Ul 8:1 - 11:25)
Pilihan
yang diperhadapkan kepada israel (Ul 11:26 – 32)
Hukum
(Ul 12 – 26)
Mengenai
ibadat (Ul 12:1 – 16:17)
Mengenai
jabataban (Ul 16:18 – 18:22)
Mengenai
para penjahat (Ul 19)
Melakukan
perang suci (Ul 20)
Hukum-hukum
lainnya (Ul 21 – 25)
Pengakuan
liturgis (Ul 26:1 – 15)
Nasihat-nasihat
terakhir (Ul 26:16 – 19)
Upacara
yang akan dilakukan di sikhem(Ul 27 - 28)
Amanat
ketiga : perjanjian dengan Allah (Ul 29 – 30)
Tujuan
penyataan Allah (Ul 29)
Dekatnya
firman Allah (Ul 30:1 – 14)
Pilihan
yang diperhadapkan dengan Israel (Ul 30:15 – 20)
Kata
penutup dan nyanyian Musa (Ul 31:1 – 32:47)
Kematian
Musa ( Ul 32:48 – 34:12)
a.
Pengakuan
iman
Ulangan 4:4-5 adalah
ringkasan pengakuan iman israel yang disebut syema oleh orang yahudi ( kata pertama dalam bahasa ibrani).
“Dengarlah, hai orang israel. TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihanilah
TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu. Pengakuan iman itu menyatakan keesaan dan keunikan Yuhan
Allah israel, khususnya hubungannya dengan umatnya. Kata yang dipergunakan
untuk “esa” adalah angka satu, sehingga arti harfiahnya ialah TUHAN Allah kita,
TUHAN, satu. Pandangan israel kuno, yang tidak secara tegas menyangkal adanya
ilah-ilah lain, kadang-kadang disebut “monolatri” (ibadat pada satu Allah).
Mereka mengenalnya dari pengalaman, dari karyaNya dalam sejarah mereka. Ia
telah membebaskan mereka dari mesir dan menuntut penyerahan dari mereka secara
penuh. Jadi, imam mereka merupakan hasil pengalaman dan bukan kesimpulan
logika.
b.
Allah
yang besar
Pemahaman tentang Allah
yang berhubungan dengan manusia yang dipilihNya, tentu bukan yang pertama
kalinya dikemukakan dalam kitab ulangan. Kepercayaan ini merupakan bagian penting
dalam kisah penciptaan, air bah dan
perjanjian Allah dengan Abraham.Meskipun demikian dalam kitab ulangan karya
Allah dalam sejarah menjadi bagian dasar
pandangan kitab itu, terutama karena karya tersebut berkaitan dengan
tuntutan-tuntutan Allah atas israel pada waktu itu dan sesudah mereka memasuki
tanah perjanjian. Jika israel melupakan pengalaman-pengalaman ini serta
dampak-dampaknya, Allah akan menghukum mereka, mengusir mereka dari negeri itu
dan menyebarkan mereka di antara bangsa-bangsa. Sebaliknya jika israel berbalik
kepada Allah dan menaati firmanNya, Ia bersifat pengampun dan tidak akan melupakan
perjanjian yang diberikanNya dengan sumpah kepada para bapak leluhur mereka.
c.
Pemilihan
israel
Kata yang dipakai untuk
mengemukakan ajaran pemilihan dalam perjanjian lama adalah kata kerja bakhar (‘memilih’) yang banyak terdapat
dalam kitab ulangan. Tetapi pemahaman bahwa Allah telah memilih israel menjadi
milikNya dinyatakan dengan banyak cara yang lain dan secara tersirat, bila kata
yang jelas tidak digunakan (bnd. Ul. 4:32-35). Hendaklah diingat bahwa
pemilihan Allah atas israel dilaksanakan dengan menjadikan mereka sebagai suatu
bangsa yang baru.pemilihan Allah itu bukanlah perbuatan yang sewenang-wenang,
seolah-olah Allah memilih suatu bangsa yang telah ada dan merendahkan yang
lainnya. Karya penyelamatan-nya yang baru memerlukan bangsa yang baru. Itulah
sebabnya ia memanggil Abraham dan membentuk satu bangsa yang baru yang berasal
dari keluarga Abrahamdan dari peristiwa-peristiwa sejarahnya. “Sebab engkaulah
umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih TUHAN, Allahmu dari
segala bangsa diatas muka bumi”. Pemilihan ini dilakukan TUHAN bukan karena
banyaknya jumlah orang israel, tetapi “karena Allah mengasihi kamu dan memegang
sumpahnuya yang telah diikrarkannya kepada nenek moyangmu. Oleh karena
pemilihan ini, israel harus menghancurkan bangsa-bangsa di tanah kanaan.
Gagasan dasar mengenai pemilihan ini melatarbelakangi bagian-bagian istimewa
dalam Perjanjian Baru, misalnya pembedaan antara pengikut kristus dan pengikut
dunia (bnd. Yoh 1:12;8:42; 15:18-19;1 yoh 2:15). Pada saat Allah memilih
Abraham dan keturunannya Allah mempunyai suatu tujuan: “Olehmu semua kaum
dimuka bumi akan mendapat berkat” (kej 12:3). Kecemburuan Allah atas israel
tidak berasal dari ketidakpedulian-nya pada bangsa-bangsa lain, melainkan
muncul dari keprihatinan agas israel menyebarkan kebenaran kepada bangsa-bangsa
lain. Jika israel tidak hati-hati memelihara kebenaran yang Allah nyatakan
dalam firman dan perbuattannya, maka kebenaran itu tidak akan pernah mencapai
bangsa-bangsa lain di dunia. Sesuai dengan itu, dalam kitab Ulangan ditekankan
bahwa israel harus melakukan semua yang harus.
d.
Perjanjian
Ikatan yang muncul dari
pemilihan Allah atas israel disebut “perjanjian”. Kata “perjanjian” yang sering
muncul dalam perjanjian lama tidaklah sama dengan “kontrak”. Kontrak mengandung
quid pro quo (sesuatu ganti sesuatu),
misalnya “untuk sesuatu yang saya terima, saya setuju untuk membayar nilai yang
sesuai. Dalam kontrak, jika salah satu pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya,
maka pihak lainnya dibebaskan dari kewajibannya. Meskipun israel gagal memenuhi
kewajibannya, seperti yang terjadi dalam masa pengembaraan dipadang gurun,
namun Allah tidak membatalkan perjanjianya (4:31). Ada tiga unsur dasar
pengharapan tersebut, yakni: pembentukan bangsa yangdipilih Allah menjadi
miliknya, hak warisatas tanah yang dengan sumpah Allah janjikan para bapak
leluhur israel dan keturunan mereka, serta pengukuhan kerajaan yangdijanjikan
kepada Daud dan keturunannya. Setiap janji ini dituangkan dalam suatu
perjanjian, baik yang diberikan Allah dengan sumpah kepada Abraham dankemudian
diulangi kepada ishak, yakub, yusuf dan musa,maupun yang diberikan dengan
sumpah kepada Daud. Karena Tuhan adalah Allah yang memegang janji-nya maka para
nabi yakin bahwa pada akhirnya ia akan menebus umat-nya, mengembalikan mereka
ketanah mereka dan mendudukkan seorang raja diatas tahtanya. Unsur-unsur
pengharapan ini sudah terdapat dalam kitab Ulangan dan dalam mengemukakan
keyakinan-keyakinannya musabenar-benar seorang nabi yang patut ditiru (bnd
9:26-29; 17:14:14-20;18:15-18). Musa mengacu kepada prinsip dasar yang
dikemukakan dalam imamat 19:2 (“Kuduslahkamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu,
Kudus”) ketika ia mengulangi hukum:
Segenap perintah, yang
kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya
kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang
dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
e.
Pengertian
tentang dosa
Dosa orang israel
digambarkan dalam bebarapa peristiwa pemberontakan dan sungut-sungut mereka.
Dalamm kitab Ulangan, dosa tersebut dilihat dengan latar belakang ikatan
perjanjian. Secara tersirat, ketidaktaatan mereka akan mengakibatkan berkat itu
ditarik dari mereka. Oleh karena itu, dosa yang terburuk adalah berpaling
kepada ilah-ilah lain. Berkat hukum dan peraturan dikemukakan dalam kitab
ulangan tetapi hukuman ataspelanggaran jarang disebutkan. Melainkan, berkat
dijanjikan bagi mereka yang menaati hukum.
f.
Allah
dalam sejarah
Keyakinan bahwa Allah
sesungguhnya telah masuk kedalam sejarah manusia, merupakan ajaran yang hanya
terdapat dalam alkitab dan tidak didapati dengan cara yang sama dalam
kesusastraan agama mana pun. Hal itu diajarkan dalam seluruh alkitab, tetapi
kitab Ulangan dikemukakan dengan cara unikyang sangat mempengaruhi penulisan
kitab-kitab sejarah sesudahnya serta menimbulkan gagasan adanya sejarah
“deuteronnomik”. Keseluruhan kitab Ulangan menceritakan kembali karya Allah
demi kebaikan umatnya. Kitab Ulangan menceritakan bagaimana Allah memimpin
israel keluar dari mesir, memberi mereka hukum taurat di Sinai, dengan sabar
menanggung ketidakpercayaan mereka yang keras hati di padang gurun dan membawa
mereka pada tepi sungai Yordan. Ia memberi kemenangan kepada mereka atas-atas
raja-raja dan bangsa-bangsa yang merintangi perjalanan mereka. Ia membawa
mereka ke sungai Yordan dan memberi
petunjuk-petunjuk tentang hidup mereka sesudah mereka memasuki tanah
itu.[21]
2.5.Cerita Yang Menarik
Disini Tuhan
mengingatkan israel bahwa tanah perjanjian adalah tujuan golongan mereka. Tuhan
sudah menyediakan tanah itu bagi mereka dan ia yang suruh masuk dan
mendudukinya. Sebenarnya perjalanan itu dapat ditempuh dalam waktu 11 hari (Ul.
1:2), namun yang akhirnya dibutuhkan adalah 40 tahun karena pemberontakan dan
kekurangan iman mereka. Sebeluma musa meninggal ia menantang untuk sungguh
mengikut Tuhan. Ia mengingatkan mereka tentang 10 hukum taurat di dalam 2 loh batu. Saat itu ditegaskan bahwa
setiap orang punya pilihan untuk taat dan menolak terserah kepada masing-masing
pribadi, tetapi ada konsekuensi untuk masing-masing pilihannya (Ul. 30:19).
Penyebab kegagalan bangsa israel masuk tanah perjanjian adalah ketidakpercayaan
(Ul. 1:32). Karena itu marilah dengan iman yang teguh, kita tetap percaya
kepada segala janji Allah. Demikianlah pengalaman bangsa israel menjadi suatu
pelajaran dan peringatan bagi kita.
III.
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas
bahwa kami dari para penyaji dapat memberikan kesimpulan bahwa Kitab Ulangan ini
berisikan tentang berbagai amanat-amanat para nabi Musa kepada bangsa Israel
dan dalam Kitab Ulangan ini membahas
tentang Perjanjian Allah kepada bangsa Israel,yang terkandung ajaran-ajaran kepada
bangsa Israel yaitu takut akan Tuhan,hidup menurut segala jalan yang
ditunjukkannya dan berpegang kepada perintah Tuhan,mensyukuri atas berkat Allah
yang telah dibrikankan Allah kepada kita,serta setia untuk tidak berpaling
kepada Allah-allah lain.
IV.
Daftar
Pustaka
……,KBBI. Jakarta:Balai
Pustaka, 1992
Baker David L. Mengenal Perjanjian Lama. Jakarta: BPK
GunungMulia, 2008
J.Blommendaal.Pengantar kepada perjanjian Lama.
Jakarta: BPK GunungMulia, 1991
Kill Andrew E &
John H. Walton, Survei Perjanjian Lama. Malang:
Gandum Mas, 1998
LAI.ALKITAB Edisi Studi. Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia 2010
Ludji
Barnabas. Pemahaman Dasar Perjanjian Lama
1. Bina Media Informasi : Bandung 2009
Wiersbe
Warren W.Hidup Bersama Firman. Yogyakarta:
Yayasan Gloria, 2012
W.R.
Browning.Kamus Alkitab. Jakarta : BPK
GunungMulia, 2014
W.S
Lasor, dkk.Pengantar Perjanjian Lama 1. Jakarta:
BPK-GunungMulia, 2012
[1] ……,KBBI,(Jakarta:Balai
Pustaka,1992)
[2] Barnabas Ludji ,Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 1,(Bina
Media Informasi:Bandung 2009) 110
[3] Warren. W. Wiersbe, Hidup Bersama Firman, (Yogyakarta:
Yayasan Gloria, 2012), 135
[4] David L Baker, Mengenal Perjanjian Lama, (Jakarta:
BPK-GM, 2008), 44
[5]
J.Blommendaal, Pengantar kepada
perjanjian Lama, (Jakarta: BPK-GM, 1991), 62
[6] W.S
Lasor, dkk, Pengantar Perjanjian Lama 1, (Jakarta:
BPK-GM, 2012), 248-249.
[7] Andrew
E.Kill & John H. Walton, Survei
Perjanjian Lama, (Malang: Gandum Mas, 1998), 228
[8] LAI, ALKITAB Edisi Studi, (Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia 2010), 281
[9] Barnabas Ludji ,Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 1, 111
[10] Andrew E.Kill & John
H. Walton, Survei Perjanjian Lama, 226
[11] Dennis Green, Pengenalan Perjanjian Lama,
(Malang:Gandum Mas,2004),68
[12] W.R. Browning, Kamus Alkitab,(Jakarta: BPK-GM,
2014), 469
[13] LAI, ALKITAB Edisi Studi, 281
[14] W.S
Lasor, dkk, Pengantar Perjanjian Lama 1, 250
[15] W.R. Browning, Kamus Alkitab, 469
[16] Barnabas Ludji ,Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 1, 111
[17] W.R. Browning, Kamus Alkitab, 469
[18] Andrew E.Kill & John
H. Walton, Survei Perjanjian Lama ,
230
[19] W.S Lasor, dkk, Pengantar Perjanjian Lama 1, 248 - 249
[20] W.S Lasor, dkk, Pengantar Perjanjian Lama 1, 252-262
[21] W.S.Lasor dkk.Pengantar
Perjanjian Lama 1(Jakarta:BPK-GM,2012),252-263
Shalom bro.. maaf sedikit ralat bab 2.4 a. Pengakuan Iman; seharusnya Ulangan 6:4-5.. dan Bukan Kasihanilah TUHAN.. tetapi Kasihilah TUHAN..
ReplyDeleteTUHAN MEMBERKATI..Tetap semangat berkarya..Trim's
Mohon izin bro copas2 dari blognya untuk belajar Teologia..
Betting in your city - Sporting 100
ReplyDeleteBetting 출장안마 in your city - worrione.com Sporting poormansguidetocasinogambling 100 토토 사이트 모음