Injil Yohanes
I.
Pendahuluan
Injil
Yohanes adalah yang paling berbeda diantara keempat Injil Kanonik, yang berbeda
dilihat dari segi struktur maupun bahasanya, Injil Yohanes juga mencatat banyak
hal tentang pelayanan Yesus. Penuturan kehidupan dan Ucapan-ucapan Yesus
berbeda dengan Matius, Markus dan Lukas. Semoga sajian ini dapat kita pahami
dan dapat menambah wawasan kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
II.
Pembahasan
2.1.Pengarang
Injil Yohanes
Injil
Yohanes adalah unik diantara keempat Injil. Injil ini mencatat banyak hal
tentang pelayanan Yesus didaerah Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis oleh
ketiga Injil yang lain,dan menyatakan dengan lebih sempurna rahasia tentang
kehidupan Yesus.Penulis diindentifikasikan secara langsung sebagai “Murid yang
dikasihi-Nya” (13:23; 19:26; 20:2; 21:7,20). Kesaksian tradisi kekristenan
serta bukti yang terkandung dalam Injil ini sendiri menunjukkan bahwa
penulisnya adalah Yohanes anak Zebedeus, salah satu diantara 12 murid dan
anggota kelompok inti kristus (Petrus, Yohanes dan Yakobus).[1]
2.2.Waktu
Penulisan Injil Yohanes
Waktu
penulisan kitab Yohannes berkisar tahun 80 – 90 M. Menurut beberapa sumber
kuno, Yohanes, rasul yang sudah lanjut usianya, sementara tinggal di Efesus.[2]
Agaknya pasal 21 adalah tambahan orang lain(ayat 24). Mereka telah menambahkan
bagian ini, agaknya adalah murid-murid karib Yohanes. Waktu Yohanes meninggal,
ternyata ada kalangan yang kecewa, karena mereka menyangka bahwa Yesus sendiri
menjanjikan bahwa Ia tidak akan mati.[3]
Walaupun ada tambahan dalam Kitab ini dan ada pengarang lain tapi kami penyaji
disini menyimpulkan bahwa penulisan Kitab Yohanes tahun 80-90 M dan pengarang
lain itu kami yakini sebagai pelengkap kitab Injil Yohanes ini.
2.3.Tempat
Penulisan Injil Yohanes
Tempat
penulisan ini menunjukkan kepada tempat Efesus mulai dari secara Irenius.
Yohanes dengan beberapa temannya pergi ke Efesus lalu menetap disitu(±80 M).
Dari sejarah gereja mengetahui bahwa orang Kristen menyingkir kedesa Pella disebelah
timur sungai Yordan(bnd. Mat. 24:15). Waktu kota Yerusalem hendak dikepung oleh
tentara Roma tahun 68 lalu yang lainnya menyebar kemana-mana.[4]
2.4.Struktur
Kitab Yohanes
Pada
dasarnya, garis besar Injil ini dapat digambarkan dalam susunan berikut ini:
t Siapakah Yesus (1:1-51)
t Tujuh Tanda Yesus (2:1-11:44)
Tanda-tanda ini
Menyebabkan Orang Melihat Yesus entah sebagai sahabat atau sebagai musuh.
ÜTanda pertama –
Yesus di Perkawinan di Kana(2:1-12) Yesus di Yudea dan Samaria (2:13-4:42)
ÜTanda
Kedua- Yesus Menyembuhkan Anak Pegawai Istana (4:43-54)
ÜTanda
Ketiga – Yesus Menyembuhkan Seorang yang Sakit (5:1-47)
ÜTanda
keempat – Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang (6:1-15)
ÜTanda Kelima –
Yesus Berjalan di Atas Air (6:16-21) Yesus Mengajar di Galilea dan Yudea
(6:22-8:59)
ÜTanda keenam –
Yesus menyembuhkan orang Buta Sejak Lahir (9:1-41) Gembala yang Baik dan
Kawanan Domba yang Sejati (10:1-42)
ÜTanda
Ketujuh- Yesus Membangkitkan Lazarus (11:1-44)
t Hari-hari Terakhir Yesus (11:45-
19:42)
ÜPersiapan-persiapan untuk Kematian Yesus
(11:45-12:50)
ÜYesus
Mempersiapkan Para Murid-Nya (13:1-17:26)
Di Kayu Salib
(18:1-19:42)
2.5.Isi
kitab Yohanes
Cara
Yohanes menuturkan kehidupan dan ucapan-ucapan Yesus berbeda dengan Injil
MATIUS, MARKUS, dan LUKAS. Yohanes memberikan 3 pertanyaan pokok:
1. Siapa Yesus?
Dalam bab pertama, penulis Injil ini menyebut Yesus adalah “Firman”, yang ada
bersama Allah ketika Allah menciptakan dan memberi hidup kepada segala sesuatu.
Firman ini menjadi seorang manusia (1:14), sehingga orang dapat melihat seperti
apa Allah itu sesungguhnya. Yohanes pembabtis menyebut Yesus “Anak Domba Allah,
yang menghapus dosa dunia” (1:29). Natanael menyebut Yesus “Anak Allah dan Raja
orang Israel” (1:49). Dalam Injil ini, Yesus menggambarkan diri-Nya sendiri
sebagai sang Mesias (4:25-26), roti hidup (6:35), sumber air hidup (7:37-39),
gembala yang baik (10:14), Dia yang membangkitkan orang mati (11:25), jalan,
kebenaran, dan hidup (14:6), pokok anggur yang benar (15:1). Injil Yohanes
mempunyai banyak segi khusus yang mendukung penyajian tema utama.[6]
Ketika Yesus menjelaskan siapa diri-Nya dan apa yang sedang Allah kerjakan
melalui diri-Nya, Ia menggunakan kata-kata “Aku Adalah”.
2.
Apa
perbuatan Yesus yang membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah? Yohanes
menggambarkan banyak mukjizat (“tanda-tanda”) yang mengungkapkan makna yang
lebih mendalam dari tindakan-tindakan dan kata-kata Yesus. Dengan mengubah air
menjadi anggur, meredahkan angin ribut
di danau, memberi makan orang banyak yang kelaparan, menyembuhkan orang sakit,
dan membangkitkan orang mati, Yesus memperlihatkan bahwa Ia adalah anak Allah
dan bahwa Ia sedang melaksanakan apa yang menjadi kehendak Allah, yaitu
menganugerahkan kehidupan baru bagi semua orang.
3.
Bagaimana
hubungan antara para pengikut Yesus dan orang-orang yang menentang diriNya?
Injil menolong kita untuk memahami
dengan lebih baik pergumulan yang ada di antara orang-orang yang mengikut
ajaran-ajaran baru Yesus dan orang-orang yang merasa mereka tidak dapat
melakukan itu dan masih tetap setia kepada aturan-aturan hukum taurat.[7]
2.6.Persoalan
di Injil Yohanes
·
Menurut beberapa pengarang lama, Yakobus
dan Yohanes kedua-duanya mati syahid, dan menurut kebanyakan pengarang lain
mereka mati bersama-sama di Yerusalem.
·
Dikatakan bahwa Yohanes meninggal pada
usia yang sangat lanjut pada masa Kaisar Trayaus. Jika kabar ini benar, maka
inijl ini diterbitkan tahun 100. Agaknya tidak lama kemudian sesudah Papirus
yang tertua ini terdapat di Mesir dan berasal sekitar tahun 130.
·
Dari Injil-injil sinoptik, kita mendapat
kesan bahwa hanya satu kali saja Yesus pergi ke Yerusalem (Mat.23:27). Sedangkan dari injil Yohanes kita mengetahui
bahwa sekurang-kurangnya empat kali Yesus pergi ke Yerusalem (Yoh.2:13; 5:1;
7:10; 12:12).[8]
III.
Kesimpulan
Injil
Yohanes adalah Injil yang paling berbeda dari Injil lainnya (Matius, Markus,
dan Lukas), baik dari segi strukturnya maupun segi bahasanya. Injil ini
mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus didaerah Yudea dan Yerusalem.
IV.
Daftar
Pustaka
Alkitab
Edisi Studi, Jakarta:LAI,2015
Alkitab
Penuntun Hidup Berkelimpahan, Malang: Gandum Mas, 1974
Tenney, Merrill C, Survei Perjanjian Baru, Malang: Gandum Mas,2013
Duyverman, M.E, Pembimbing Perjanjian Baru,
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia,2016
[1]
…..Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang:
Gandum Mas, 1974), 1695
[2]
…Ibid, 1695
[3]
M.E Duyverman Pembimbing Perjanjian Baru, (Jakarta: PT BPK Gunung
Mulia, 2015), 71
[4] IBID, 73
[5] Alkitab Edisi Studi, (Jakarta:LAI,2015),
1723
[6]
Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian
Baru, (Malang: Penerbit Gandum Mas,2013), 242
[7] Alkitab Edisi Studi,
(Jakarta:LAI,2015), 1722-1723
[8]
M.E Duyverman Pembimbing Perjanjian Baru, (Jakarta: PT BPK Gunung
Mulia, 2015), 72-73
No comments:
Post a Comment