KITAB NEHEMIA

KITAB NEHEMIA
I.                   PENDAHULUAN
            Kitab Nehemia merupakan bagian dari kitab sejarah, kitab Nehemia adalah kitab ke 11 dan 12 kitab sejarah dan kitab ke 16 dari Perjanjian Lama. Kitab ini menceritakan tentang keadaan bangsa Israel sesudah masa pembangunan oleh Bangsa Babel. Kitab Nehemia menjelaskan tentang keadaan kota Yerusalem setelah pembuangan dan tentang penyimpangan yang dilakukan oleh bangsa Israel kepada Allah dan sikap Allah terhadap bangsa Israel.

II.                PEMBAHASAN
2.1.  Pengertian kitab Nehemia
            Nama kitab ini diambil dari nama tokohnya yaitu Nehemia. Nehemia berarti penghiburan dari Yahweh[1]. Nehemia adalah anak Hakhalya dan dari suku Yehuda. Ia dibesarkan di pembuangan,dan pada waktu muda menjadi pegawai istana kerajaan Persia sebagai juru minuman Raja Longimanus dan permaisuri Damaspia di istana Susan[2]. Nehemia adalah orang yang memimpin umat Israel untuk membangun kembali tembok kota Yerusalem dan membangun iman orang Israel setelah pembuangan.
2.2. Latar Belakang Kitab[3]
Pada masa pemulihan ini Yehuda merupakan bagian kecil dari sebuah propinsi Persia yang besar. Ketika Nebukadnezar, penakluk Yerusalem, meninggal pada tahun 562 sM, kekuatan Babel merosot dengan tajam di bawah pemerintahan beberapa penguasa yang kurang bertindak. Kerajaan Babel berakhir di tangan Persia, suatu kekuatan baru yang menonjol peranannya di Timur Tengah selamah dua abad berikutnya. Pendiri kerajaan itu adalah Koresy, raja Ansyan di Iran selatan, yang memberontak melawan raja Media. Pada waktu Babel berdiri sendirian dan pada tahun 539 sM jatuh ke tangan Persia setelah pertempuran di daerah perbatasan. Pada tahun 539 sM, Koresy menguasai seluruh Timur Tengah sampai ke perbatasan Mesir. Koresy adalah penguasa yang bijaksana, ia memperkenalkan bangsa-bangsa yang di buang oleh pemerintah Babel untuk pulang kembali ke tanah air mereka. Sejalan dengan kebijaksanaannya mengenai pemulangan kembali, Koresy mengizinkan sekelompok orang Yahudi kembali ke Yehuda pada tahun 535 sM dan memberikan dana untuk membangun kembali Rumah Allah di Yerusalem.
2.3. Penulis dan Waktu Penulisan
             Kitab Nehemia adalah lanjutan kitab Ezra dan merupakan akhir sejarah yang terdapat di dalam kitab Tawarikh dan Ezra-Nehemia. Bagian yang paling besar dari kitab ini adalah peringatan-peringatan dari pihak Nehemia sendiri .[4] Penulis dari kitab ini adalah Nehemia. Kebanyakan bagian-bagian dalam kitab ini merupakan otobiographinya. Nehemia adalah putera dari Hakhaliah.Pertama-tama, ia bertugas sebagai juru minuman raja(1:11;2:1;ezr,7:1). Kemudian ia diangkat menjadi gubernur Yehuda(5:14;8:9;10:1). Jabatan ini dijabatnya selama kurang lebih12 tahun. Kemungkinan kitab ini ditulis di antara tahun 444-432 SM. Kitab Nehemia merupakan kitab sejarah Perjanjian Lama yang terakhir ditulis.[5]
2.4.Struktur Isi[6]
Nehemia berhubungan erat dengan pelayanan Ezra, teman seangkatannya, Ezra adalah seorang iman yang membawa kebangunan rohani, sedangkan Nehemia adalah seorang yang membawa rekonstruksi pisik dan politik dan memimpin pembaharuan moral dari umat nya. Mereka bergabung menjadi kelompok kerja yang efektif untuk membangun secara menyeluruh sisa-sisa orang Yahudi. Nabi terakhir dari perjanjian lama, Maleakhi juga melayani selama masa ini untuk memberikan tambahan pengarahan moral dan rohani. Kitab Nehemia membawa kita kepada akhir dari garis cerita sejarah dari dalam Perjanjian Lama yaitu kurang 400 tahun sebelum kelahiran Mesias yang dijanjikan.Tiga pembagian kitab ini adalah:pertama, pembangunan kembali (1-7).Kedua, kebangunan rohani (8-10) dan Ketiga, pembaharuan (11-13).
a.       Pembangunan Kembali (1-7)
Beban Nehemia yang besar bagi umat dan kesejahteraan Yerusalem membawa dia untuk mengambil tindakan yang berani. Tembok Yerusalem dihancurkan oleh Nebukadnezar dalam tahun 586 SM,tetapi tembok itu hampir dibangun kembali setelah tahun 464 sM,ketika raja Artaxerxes (Ahasyweros) naik tahta kerajaan Persia (Ezr.3:6-23). Ketika ia mendengar perlawanan yang membawa kepada kehancuran,Nehemia pertama-tama berdoa untuk umat itu dan kemudian memohon izin,perlengkapan dan prlindungan raja Ahasyweros bagi proyek yang besar untuk membangun kembali tembok itu.Sisa orang Yahudi yang kembali di bawah pimpinan Nehemia pada tahun 444 sM,berlangsung 13 tahun setelah sisa orang Yahudi yang kembali ke bawah pimpinan Ezra.  Atau berlangsung 94 tahun setelah sisa orang Yahudi yang kembali di bawah pimpinan Zerubabel.  Nehemia menginspeksi tembok itu dan menantang umat itu untuk ‘’siap membangun’’ (2:18). Namun perlawanan dengan cepat muncul. Pertama-tama perlawanan itu berbentuk olok-olokan,kemudian dalam bentuk permufakatan yang jahat ketika pekerjaan itu semakin maju. Nehemia mengatasi ancaman-ancaman bersenjata itu dengan menempatkan sebagian umat dalam kesiapan-kesiapan militer dan sebagian yang lain terus mengerjakan tugas pembangunan. Orang-orang Yahudi memperlakukan dengan kasar dan memeras mereka yang terpaksa menggadaikan milik mereka dan menjual anak-anak mereka menjadi budak. Nehemia berdoa dan bertindak dalam menyelesaikan kesulitan ini.Ia juga memimpin dengan teladan mengorbankan gaji gubernurnya.Sekalipun ada penipuan,fitnahan dan bahaya, Nehemia tetap percaya kepada Allah dan tetap berketetapan hati sampai pekerjaan itu selesai. Tugas itu diselesaikan dalam waktu yang luar biasa yaitu 52 hari.Bahkan musuh-musuh mengakui bahwa tugas itu hanya dapat diselesaikan dengan pertolongan Allah.
b.      Kebangunan Rohani (8-10)
Pembangunan atau konstruksi tembok diikuti dengan penyucian dan penguatan umat itu.Imam Ezra adalah pemimpin rohani dalam kebangunan rohani dalam pasal-pasal 8-10. Bagian ini merupakan peringatan kembali dari pembaharuan yang dipimpimnya 13 tahun sebelumnya(Ezr.9-10). Ezra berdiri diatas podium atau mimbar kayu yang khusus setelah selesai pembangunan tembok dan membacakan terus menerus hukum Allah kepada umat itu sambil menterjemahkan hukum itu dari bahasa Ibrani ke dalam bahsa Aram supaya mereka mengerti. Mereka menanggapi dengan tangisan,pengakuan dosa,ketaatan dan sukacita.Orang lewi dan para Imam memimpin mereka dalam doa syafaat dalam mengulangi karya kelepasan dan kesetiaan Allah dimasa lalu bagi umat-Nya.Mereka juga mengagungkan sifat-sifat Allah baik tentang kesucian,keadilan,rahmat dan kasih-Nya. Perjanjian kemudian diperbaharui kepada Allah. Mereka sebagai umat-Nya bersedia untuk memisahkan diri mereka dari pernikahan dengan orang-ornng yang tidak percaya dan mematuhi perintaqh-perintah Allah.
c.       Pembaharuan(11-13) 
Undian ditarik untuk menentukan siapa yang akan tetap tinggal di Yerusalem. Kemudian, siapa yang akan kembali ke kota-kota warisan mereka. Sepersepuluh dari umat itu  tinggal di Yerusalemdan yang lainnya (umat dan para imam) mendiami tanah-tahan yang lain. Tembok Yerusalem dipersembahkan kepadaTuhan dalam acara sukacita yang diiringi musik panduan suara dan alat-alat musik.
            Kebangunan rohani yang dipimpin Ezra dalam pasal 8-10,sayangnya tidak berlangsung lama. Nehemia yang sudah kembali ke Persia dalam tahun 432sM,(13:6),melakukan perjalan yang kedua ke Yerusalem sekitar tahun 425sM,untuk memperbaharui umat itu. Ia menyucikan Bait Allah,menekankan hari Sabat dan meminta umat itu menjauhi semua istri-istri asing.
2.5. Garis Besar Kitab
I.Riwayat hidup Nehemia :
Bagian 1:
            a.Kedatangan Nehemia (1-2)
            b.Pembangunan kembali tembok Yerusalem walaupun menghadapi perlawanan (3-4)
            c.Pembaharuan ekonomi dan sosial oleh Nehemia (5:1-7:73a)
 Bagian II:
            a.Pemukiman kembali kota Yerusalem (11:1-12:26)
            b.Penahbisan tembok Yerusalem (12:27-13:3)
            c. Pembaharuan lebih lanjut yang diadakan Nehemia dibidang sosial dan agama (13:4-  31)[7]
2.6.  Tema-tema Teologi[8]
Gagasan Teologis yang paling menonjol dari materi riwayat hidup Nehemia adalah pembaharuan perjanjian dalam masyarakat pasca pembungan. Seruan untuk pembaharuan Rohani dan keadilan sosial yang dilakukan oleh kedua pembaharu ini dimaksudkan untuk memperbaiki perlakuan kejam dan berbagai perilaku tak senonoh di antar sisa-sisa Israel yang kembali, dan menanamkan harapan serta mendorong semangat juang umat itu. Masyarakat Yahudi pasca pembungan ini sedang kehilangan harapan karna mereka berpandapat bahwa Tuhan sedang mengabaikan mereka. Penting sekali mereka menyadari bahwa ketaatan pada ketetapan-ketetapan perjanjian Allah merupakan prasyarat yang wajib untuk memperoleh berkat-berkat Yahwe dan pemulihan Israel sebagai milik kepunyaannya yang khusus.
2.6 Tujuan dan Pesan[9]
Tujuan dari kitab-kitab ini adalah penulisan sejarah, dengan adanya kebutuhan untuk memelihara catatan mengenai pemulangan umat ibrani dari pembuangan di Babel ke Yerusalem. Karena itu kisah ini menyoroti kesetiaan Yahwe dan dengan demikian menumbuhkan harapan dalam hati umat Israel pada masa pasca pembuangan dengan cara menunjukkan pemeliharaan Allah yang bekerja diantara raja dan pemerintah, Namun pesan yang lebih dalam tentang pemeliharaan Allah yang menguasai semua kegiatan manusia demi kepentingan “umat pilihan-Nya” adalah berita yang paling menggembirakan.
III. Kesimpulan
Kitab ini mengisahkan kembali tentang pembangunan kembali tembok yerusalem (1-7). Kedua,  kebangunan rohani (8-10) dan Ketiga, pembaharuan (11-13). Kitab ini juga menunjukkan pemeliharaan Allah yang bekerja diantara raja dan pemerintah, Namun pesan yang lebih dalam tentang pemeliharaan Allah yang menguasai semua kegiatan manusia demi kepentingan “umat pilihan-Nya” adalah berita yang paling menggembirakan.

IV. Daftar Pustaka
Blankenbaker, Frances,Inti Alkitab Untuk Para Remaja, Jakarta:BPK-GM,1989
Baxer, J.Siolow,Menggali Isi Alkitab Kejadian-Este,  Jakarta:Yayasan Komunikasi BK/OMT,1981
Hubbard, W.S.Lasor,D.A & Bush, F.W., Pengantar Perjanjian Lama, Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1993
Blommendeaal, J., Pengantar Kepada Perjanjian Lama, Jakarta:BPK Gunung Mulia,2009
Lasor, W.S dkk,Pengantar Perjanjian Lama 1, Jakarta:BPK Gunung Mulia.2002
Hill, Andrew E. dkk, Survei Perjanjian Lama, Malang:GANDUM MAS, 2008
                      



[1] Frances Blankenbaker,Inti Alkitab Untuk Para Remaja, (Jakarta:BPK-GM,1989), 122
[2] J.Siolow Baxer,Menggali Isi Alkitab Kejadian-Este,  (Jakarta:Yayasan Komunikasi BK/OMT,1981), 436
[3] W.S.Lasor,D.A Hubbard dan F.W.Bush, Pengantar Perjanjian Lama, (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1993), 431-432
[4] J.Blommendeaal, Pengantar Kepada Perjanjian Lama,( Jakarta:BPK Gunung Mulia,2009),169
[5] W.S Lasor dkk,Pengantar Perjanjian Lama 1, (Jakarta:BPK Gunung Mulia.2002) 435-436
[6] Andrew E.Hill & John H.Walton, Survei Perjanjian Lama, (Malang:GANDUM MAS, 2008), 374
[7] Andrew E.Hill & John H.Walton, Survei Perjanjian Lama, (Malang:GANDUM MAS, 2008), 374
[8]  Andrew E.Hill & John H.Walton, Survei Perjanjian Lama, (Malang:GANDUM MAS, 2008), 379-381
[9]  Ibid, 375-376
Share:

Related Posts:

No comments:

Post a Comment

POSTINGAN POPULER

Total Pageviews

216326

FOLLOWERS